Cetak offset (offset printing) merupakan salah satu teknik cetak menggunakan tinta basah yang dituangkan ke dalam permukaan bahan menggunakan sebuah plat. Dibandingkan jenis cetak digital, cetak offset dinilai lebih ekonomis sehingga lebih banyak digunakan oleh jasa percetakan. Nah, jika kalian tertarik untuk memesan jasa cetak offset, pastikan untuk mengetahui cara menghitung ongkos cetak offset terlebih dahulu.
Untuk menghitung ongkos cetak offset, kita perlu memperhatikan beberapa kaidah perhitungan seperti berikut ini:
- Bahan-bahan yang digunakan seperti kertas, tinta, plat, film.
- Biaya tenaga kerja sebagai ongkos cetak.
- Persiapan percetakan seperti desain, plate making, dan fotorepro.
- Biaya operasional seperti ongkos lipat, ongkos memotong, ongkos cover.
- Pekerjaan tambahan yang dilakukan oleh pihak ketiga.
- Biaya pengiriman / distribusi percetakan ke alamat pengirim.
- Pembayaran biaya lain seperti pajak, retribusi, dan biaya tambahan lainnya.
Baca Juga : Contoh Normalisasi Database Penjualan
Aspek yang Perlu Dipertimbangkan Saat Cetak Offset
Jika kalian penasaran ingin mengetahui kalkulasi cetak offset secara lebih lengkap, silakan amati berapa poin-poin aplikasi hitung ongkos cetak berikut:
1. Jumlah Cetakan yang Dibuat
Umumnya, semakin banyak cetakan yang kita pesan maka harga satuannya akan semakin murah. Misalnya untuk mencetak 1000 lembar kertas undangan dikenakan biaya Rp800 / lembar, lalu untuk pemesanan 10.000 lembar akan dikenakan biaya hanya Rp550 / lembar.
Perhitungan kertas juga biasanya sudah menyertakan insheet atau kertas tambahan yang berfungsi untuk mengatasi kekurangan oplag yang mungkin terjadi karena proses kesalahan cetak oleh mesin maupun kesalahan saat penjilidan. Biaya untuk insheet sendiri berkisar antara 2 – 8%.
2. Jenis dan Ukuran Kertas yang Dibuat
Berbeda jenis kertasnya tentu beda pula harganya. Hal ini dikarenakan beberapa jenis kertas akan menyerap tinta lebih banyak sehingga sangat boros. Karena itu, harga patokannya pun dibuat lebih mahal dibandingkan jenis kertas lainnya.
Jenis kertas yang biasa digunakan untuk keperluan cetak offset ialah kertas HVS, matt paper, fancy papper, dan art papper. Ukurannya sendiri biasanya dimulai dari ukuran A4 hingga A6 untuk ukuran A3 sendiri sudah masuk ke dalam golongan poster sehingga jarang ada jasa cetak yang menerimanya.
Baca Juga :
3. Biaya-Biaya Operasional
Banyak sekali biaya operasional yang harus disiapkan oleh jasa percetakan untuk dapat memulai mencetak offset. Berikut diantaranya:
- Biaya setting
- Biaya film
- Biaya ongkos cetak
- Biaya jilid lem panas
- Biaya potong kertas
- Biaya sewa gudang
- Biaya alat
- Biaya pengiriman
- Biaya film B / W
Cara Menghitung Ongkos Cetak Offset
Untuk menghitung harga cetak offset per lembar, silakan ikuti rumus yang kami jabarkan secara lengkap di bawah ini:
- Kebutuhan cetak: 5000 lembar
- Ukuran kertas: 21 cm x 29,7 cm
- Tipe kertas: art paper size 150 gram
- Pencetakan: full cetak 4 / 4 (all page)
- Mesin cetak: tipe mesin GTO 52
- Jumlah plat: 4 lembar
- Finishing akhir: laminating doff
- Jumlah real cetakan: 2500 lembar
- Ukuran real cetak: 42 x 29.7 cm
- Muatan: 2 model
- Set quantity: 1 set bolak balik plat
- Insheet: 175 lembar
Berikut rincian cara menghitung biaya cetak buku offset jika dilihat dari data di atas:
- Biaya bahan total: 1330 x 669 = Rp880.770
- Biaya ongkos cetak: 65.000 x 2 x 4 = Rp520..000
- Biaya ongkos potong kertas = Rp59.000
- Biaya laminating = Rp1.795.230
- Biaya Plat: 20.000 x 4 = Rp80.000
- Total biaya keseluruhan ialah Rp3.264.000
- Total biaya per lembar = Rp3.264.000 / 5000 lembar
- Total biaya per lembar = Rp653 / lembar
Baca Juga :
Jadi itulah kira-kira cara menghitung ongkos cetak offset yang perlu kalian lakukan. Silakan sesuaikan sendiri dengan harga bahan yang ada di daerah kalian masing-masing.