Formula CAGR Excel – CAGR atau Compound Annual Growth Rate adalah suatu konsep serta investasi dimana memperhalus dalam pandangan pertumbuhan tahunan pada bisnis tertentu selama periode tertentu.
Secara sederhana, konsep CAGR adalah mengubah suatu pandangan pertumbuhan dari tahun ke tahun dimana selalu berubah, diubah lebih halus, dengan begitu suatu volatilitas atau perubahan pertumbuhan terabaikan.
Agar mudah kita pahami, kita lihat contoh berikut ini.
Contoh 1
Dua perusahaan (PT) memiliki catatan atau laporan keuangan pada periode 5 tahun sebagai berikut:
Perusahaan X secara berturut-turut:
80, 320, 210, 710, 470
Perusahaan Y secara berturut-turut:
72, 300, 390, 400, 410
Bisa dilihat diatas, PT Y memiliki kenaikan secara teratur selama 5 tahun. Ini sangat memudahkan dalam perhitungan pertumbuhan ekuitas.
Sedangkan perusahan X mengalami pasang-surut sehingga akan cukup susah untuk dihitung atau diprediksi.
Nah, disinilah fungsi rumus CAGR Excel. Karena, memakai formula CAGR Excel maka pertumbuhan keuangan PT X seolah-olah tidak memiliki gejolak.
Baca Juga:
Rumus CAGR menggunakan bantuan Excel
Rumus CAGR adalah:
Dari rumus diatas, maka bila kita hitung memakai formula CAGR menggunakan bantuan aplikasi Excel agar lebih mudah.
Hasil menggunakan formula di Excel, perusahaan X:
Selanjutnya kita juga hitung perusahaan Y memakai bantuan aplikasi Excel. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Dari rumus diatas, dihasilkan:
CAGR pertumbuhan ekuitas PT X = 56%
CAGR pertumbuhan ekuitas PT Y = 54%
Kita amati disini, keduanya memiliki selisih yang sedikit. Padahal, Anda tentunya lebih tertarik dengan perkembangan keuangan perusahaan Y. Kenapa? Walaupun dalam laporan keuangan kenaikannya sedikit, tetapi tetap konsisten dalam kenaikan.
Berbeda dengan X dimana terjadi lonjakan kenaikan dan penurunan.
Dengan menggunakan formula CAGR ini maka kita akan mengetahui kualitas pertumbuhan dari suatu bisnis. Anda bisa membandingkan laju pertumbuhan 2 perusahaan, atau membandingkan PT Anda sendiri dengan orang lain.
Kelemahan konsep CAGR
Meski begitu, konsep CAGR ini juga memiliki kelemahan, yaitu:
- Bisa terkecoh dengan pertumbuhan pesat kalau dilihat di tahaun terakhir saja.
- Tidak bisa melihat perubahan laju penurunan.
- Kedua kelemahan ini terkait erat dengan volatilitas.
Manfaat analisa CAGR untuk Investor saham
Dengan melihat contoh perhitungan diatas, apakah investor saham akan memilih PT X atau Y?
Jika seorang Investor melihat hasil akhir saja, tentu akan lebih memilih X. Karena hasil akhir dari PT X lebih besar dari Y.
Namun, apabila investor lebih memilih suatu PT yang mudah diprediksi dengan kenaikan yang stabil, maka akan lebih memilih perusahaan Y.
Kenapa hasil akhir dari PT X lebih besar? Bisa karena adanya lonjakan faktor kinerja pada pada tahun ke-5 (710).
Oleh karena itu, perlu ditelusuri penyebab fluktuasi atau penurunan pada tahun ke 3, sehingga nantinya bisa diantisipasi. Apakah karena manajemen, kenaikan harga komoditas dll. Jika investor saham sudah mengetahui alasan penurunan ekuitas tersebut maka dapat mengambil keputusan yang lebih bijak. Misal lebih memilih PT Y, karena alasannya perusahaan tersebut lebih potensial kedepannya, stabil karena perencanaan yang matang dibanding PT X.
Baca Juga:
- Berfungsi Sebagai Apakah Fungsi LEFT, MID &C RIGHT Dalam Excel?
- Cara Menghitung Persentase Pencapaian Target Penjualan
Contoh 2
Ditahun 2017, Investor menanam investasi senilai Rp.100.000.000. Di tahun 2018, market value atau nilai perusahaan naik jadi Rp.150.000.000. Tahun 2019 dan 2021 berturut turut jadi Rp.217.000 dan Rp.260.000.000. Maka nilai CAGR nya yaitu:
Jadi CAGR pertahun selama 3 tahun (2017 – 2020) atau pertumbuhan selama periode tersebut 52.89%. Angka ini memiliki makna jika pertumbuhan investasi per tahun berlangsung tetap.